3. Menyisipkan Bunyi pada Ngalagena
Pada dasarnya Ngalagena/Konsonan bersifat berdiri sendiri dan membutuhkan penyisipan huruf ditengah untuk perlengkapan suatu kata,misalkan sebuah kata: Pramuka, dalam kata tersebut memiliki bunyi 'pra', bunyi tersebut pada dasarnya berbunyi 'pa' namun disisipkan ditengah-tengahnya huruf 'r' maka jadi 'pra'. Sama seperti contoh lainnya seperti:Jiplak, Parahyangan.
Dalam hal ini, Rarangkén memiliki 3 bentuk dalam Menyisipkan Bunyi pada Ngalagena. diantaranya:
----------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
SEMOGA BERMANFAAT ....
MARI KITA LESTARIKAN AKSARA SUNDA ....
Dalam hal ini, Rarangkén memiliki 3 bentuk dalam Menyisipkan Bunyi pada Ngalagena. diantaranya:
- --- 1. PAMINGKAL ---
- menyisipkan bunyi /y/.
Simbol Pamingkal, bertempat di sebelah kanan konsonan |
- contoh penggunaan :
- Pamingkal tidak akan berfungsi jika digunakan pada konsonan SA & NA itu karena:
- SA mempunyai bentuk sendiri dalam pembunyian Y, yaitu SYA.
Ngalagena SYA - NA mempunyai bunyi sendiri, yaitu NYA
Ngalagena NYA
- --- 2. PANYIKU ---
- menyisipkan bunyi /L/.
Simbol Panyiku, bertempat di bawah konsonan |
- contoh penggunaan dalam kata: Seblak , Ceplok, Jiplak dll
----------------------------------------------------------------------------
- --- 3. PANYAKRA ---
- menyisipkan bunyi /R/.
Simbol Panyakra, bertempat di bawah konsonan |
- contoh penggunaan :
Posisi Panyakra harus di sebelah kiri apabila konsonan berbunyi /u/ |
- contoh penggunaan dalam kata: Pramuka , Potrét, Gatra dll
--------------------------------------------------------------------------------
SEMOGA BERMANFAAT ....
MARI KITA LESTARIKAN AKSARA SUNDA ....
(BelajarAksaraSunda/Rarangkén/MenyisipkanBunyi -- Oleh RRamdani/26914)
Komentar
Posting Komentar